Tips Pemupukan Agar Terong Berbuah lebat

Terong adalah salah satu jenis sayuran yang sangat popular di Indonesia, terutama saat dimakan sebagai lalapan. Terong kaya akan gizi, terutama vitamin dan fosfor. Dalam tiap 100 gram terung mentah terdapat 26 kalori, 1 gram protein, 0,2 gram karbohidrat, 25 IU vitamin A, 0,04 gram vitamin B, dan 5 gram vitamin C. Terung juga mengandung senyawa solanine, alkaloid, dan salosodin. Bahkan ada penelitian yang menyatakan manfaat terung untuk melawan zat pemicu kanker.

Selain cabai, tomat, atau sawi, terung juga sering ditanam di sekeliling rumah karena perawatannya yang relative mudah. Terung membutuhkan banyak sinar matahari untuk berkembang dan suhu 20°C-30°C. Suhu di atas 35°C menyebabkan penundaan pembungaan dan kerusakan pada jaringan bunga. Jika ingin menanam terung pastikan menggunakan benih bersertifikat agar hasilnya bagus dan gunakan media tanam yang subur.

Untuk menghasilkan buah terung yang lebat dan besar, kita harus memperhatikan pupuk yang diberikan. Berikut adalah rekomendasi pemupukan terung sesuai usianya.

Memberikan Pemupukan dasar

Gunakan pupuk dasar agar tanah semakin subur. Tambahkan pula dolomit jika tanah dirasa terlalu masam. Gunakan pupuk yang mengandung banyak nitrogen, karena nitrogen akan memacu pertumbuhan batang dan daun. Tambahkan juga NPK dengan dosis seimbang, seperti NPK 16 16 16.

Usia 15-45 HST Gunakan pupuk NPK dengan tambahan kalium seperti KCL atau KNO3. Karena kalium dapat memperlancar pengangkutan unsur hara dan air serta memperkuat tanaman dari pengaruh serangan hama.

Usia 45 HST dan seterusnya Saat fase generative serangan hama akan semakin masif. Oleh sebab itu, selain pengaplikasian pupuk tabur/kocor pada fase ini membutuhkan penyemprotan pestisida lebih sering. Pestisida jenis fungisida, insektisida, dan bakterisida biasa dicampur dengan pupuk daun atau nutrisi tambahan.

Kunjungi Artikel Lainnya