Cegah cabai mu dari Antrak sejak dini

Petani jawa biasa menyebut Antraks dengan nama Pathek karena hampir sama dengan penyakit kulit kudis. Antraks tidak disebabkan oleh virus/bakteri melainkan oleh jamur/fungi. Pada cabai sendiri antraknosa disebabkan oleh tiga spesies jamur, yaitu Colletotrichum acutatum, Colletotrichum gloeosporioides, dan Colletotrichum capsica. Bukan hanya cabai, penyakit ini juga menyerang tanaman lain seperti tomat, terong, melon, hingga mangga.

Gejala awal penyakit ini berupa bercak bewarna hitam bulat memanjang yang menyebabkan kematian jaringan. Fungi masuk ke dalam buah dan menginfeksi biji, sehingga jika biji tersebut ditanam akan menghasilkan tanaman yang buruk. Dampak terserangnya cabai oleh penyakit ini bisa mengurangi produktifitas sebesar 50-100%. Oleh karena itu antraknosa adalah penyakit paling dominan yang menyebabkan penurunan hasil panen

Inang penyakit ini menyebar di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah cabai, tangkai, batang muda, hingga percabangan, baik di fase vegetative sampai fase generative. Namun, saat tanaman masih di fase vegegatif gejala dari penyakit belum terlihat jelas karena tanaman mampu mensintesis metabolit sekunder berupa zat-zat pertahanan. Pengendalian terhadap penyakit ini harus dilakukan sejak dini, karena inang jamur antraknosa bisa bertahan lama di tanaman.

 

Berikut adalah cara pencegahannya
  1. Menentukan tanggal tanam agar panen tidak bertepatan dengan musim hujan
  2. Menyiapkan sistem drainase yang baik karena jamur mudah berkembang di lingkungan dengan kelembapan tinggi.
  3. Jika ditanam di lahan gunakan mulsa untuk mengurangi penguapan air dan pertumbuhan gulma
  4. Bersihkan lingkungan dari gulma dan Semak belukar
  5. Membuat jarak tanam yang cukup agar inang jamur tidak mudah berpindah ke tanaman lain
  6. Gunakan varietas cabai yang lebih tahan antraknosa
  7. Gunakan agen hayati untuk melawan jamur antraknosa dengan Trichoderma
  8. Aplikasikan fungisida sejak fase vegetative

 

Kunjungi Artikel Lainnya